KEANEKARAGAMAN HEWAN DENGAN PENGKLASIFIKASIAN BINOMINAL NOMENKLATUR (Tugas Makalah Biologi Umum)



KEANEKARAGAMAN HEWAN DENGAN PENGKLASIFIKASIAN BINOMINAL NOMENKLATUR
(Tugas Makalah Biologi Umum)




Di Susun Oleh :
Kelompok NPM Ganjil




















JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
DAFTAR ISI




KATA PENGANTAR ..........................................................

DAFTAR ISI .........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................

1.1  Latar Belakang ......................................................................

1.2  Rumusan Masalah .................................................................

1.3  Tujuan .................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................

2.1            Keanekaragaman tumbuhan dan hewan di Indonesia...........

2.2            Keanekaragaman Hewan Di Indonesia...............................

2.3            Kasifikasi dan Binomial Nomenclature................................

2.4            Pengklasifikasian Makhluk Hidup.....................................

2.5            Manfaat keanekaragaman, pengklasifikasian dan mempelajari keanekaragaman tumbuhan dan hewan.............................

2.6            Penyebab Hilangnya Keanekaragaman...............................

2.7            Cara Melestarikan Keanekaragaman..................................

BAB III PENUTUP...............................................................

3.1  Kesimpulan..........................................................................
3.2  Saran...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................






KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan inayahnya kelompok kami dapat menyusun makalah ini, salawat serta salam tidak lupa kita tujukan kepada baginda tercinta Rasulullah SAW. Semoga tercurah limpahkan kembali kepada kita semua, amin.

Makalah yang dapat kami susun dengan judul “KEANEKARAGAMAN HEWAN”. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan yang telah memberikan dukungan dan telah memberikan pengetahuannya dalam pembuatan makalah ini. Meskipun  isi dari makalah ini masih banyak kekurangannya, namun semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan sarannya untuk membangun makalah yang lebih baik lagi dari sebelumnya.



Bandar Lampung, 16 Desember 2015



                                                                                                                           Penulis







BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang
Hewan termasuk kingdom Animalia, merupakan kelompok besar organisme yang multiselular, ,mampu menanggapi rangsangan dengan aktif dan memperoleh nutrient dengan memakan organisme lain (heterotrof).Keanekaragaman pada hewan merupakan variasi dari struktur, bentuk, jumlah, dan sifat lainnya. Hewan dibagi menjadi dua bagian: Invertebrata Adalah hewan yang tidak bertulang belakang. Hewan ini memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang. Contoh hewan invertebrate adalah: Protozoa adalah hewan bersel satu karena hanya memeiliki satu sel saja alias bersel tunggal dengan ukuran yang mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Protozoa hidup di air atau dalam tubuh makhluk hidup atau organisme lainnya sebagai parasite. Hidupnya dapa tsendiri atau soliter atau beramai-ramai atau koloni. Protozoa bekembang biak secara reproduksi anseksual atau vegetative dengan cara membelah diri dan dengan cara seksual atau generative konjugasi. Kedua vertebrata  yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang lebih jauh sempurna dibandingkan dengan hewan invertebrate. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Hewan vertebrata memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pemuluh-pembuluh menjadi salurannya. Hewan vertebrata mempunyai tulang yang terentang dari belakang kepala sampai bagian ekor, mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, tubuh berbentuk simetris bilateral, mempunya kepala, leher, badan, dan ekor. Contoh: pada katak.
Di dunia ini terdapat juga keanekaragaman hayati, bermacam-macam tumbuhan dengan warna, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda.Banyaknya spesies yang ada dikarenakan adanya perbedaan dan persamaan ciri pada tumbuhan. Tumbuhan dimasukkan kedalam kingdom plantae memiliki  zat hijau daun atau klorofil dapat membuat makanannya sendiri (autotrof), memiliki dinding sel, dan memiliki vakuola sel yang besar.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimana keanekaragaman tumbuhan di Indonesia?
2.      Bagaimana keanekaragaman hewan di Indonesia?
3.      Apa itu klasifikasi biologi dan binomial nomenclature?
4.      Bagaimana pengklasifikasian pada makhluk hidup?
5.      Apa penyebab hilangnya keanekaragaman?
6.       Bagaimana cara melestarikan keanekaragaman tersebut?

1.3 Tujuan
1.      Mengetahui berbagai variasi keanekaragaman tumbuhan dan hewan.
2.      Mempelajari bagaimana cara pengklasifikasian atau pemberian nama pada makhluk hidup.
3.       Mengetahui manfaat keanekaragaman dan pengklasifikasian.
4.      Mengetahui cara melestarikan keanekaragaman hewan dan tumbuhan.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hewan tingkat tinggi (vertebrata)

Vertebrata dapat diklasifikasikan ke dalam lima kelompok, berdasarkan kulit yang menutupi mereka, bagaimana mereka bereproduksi, bagaimana mereka menjaga suhu tubuh, dan karakteristik anggota badan mereka (tangan dan kaki, atau seperti sayap dan sirip). Mengetahui lima kelas vertebrata dan karakteristik mereka membantu Anda untuk memahami lebih lanjut tentang hewan-hewan ini
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang mereka umumnya memiliki tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh. Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai berikut
  • sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
  • sistem peredaran darah tertutup
  • alat ekskresi berupa ginjal
  • alat pernafasan berupa paru-paru atau insang
  • sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri
  • sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon
  • sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf)
Vertebrata dikelompokan atas beberapa kelas
Ikan (Pisces)
Ikan memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
  • Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
  • Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.
Ampibi (Amphibia)
Jenis hewan yang satu ini yaitu hewan yang dapat bertahan hidup di dua alam, seperti katak dan katak ini jika masih kecil pernapasan nya menggunakan insang tetapi jika telah dewasa akan berubah dan akan menggunakan paru-paru sehingga katak dapat hidup di dua alam yaitu di darat dan di air. Kelas ampibi ini telah di bagi menjadi 3 kelas ordo yaitu :
  • Katak dan kodok (Anura),
  • Amfibi berekor (Urodela), dan
  • Amfibi tak berkaki (Apoda).
Reptil (Reptilia)
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari zat tanduk (keratin). Sisik berfungsi mencegah kekeringan. Ciri lain yang dimiliki oleh sebagian besar reptil adalah : anggota tubuh berjari lima, bernapas dengan paru-paru, jantung beruang tiga atau empat, menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan poikiloterm, fertilisasi secara internal, menghasilkan telur sehingga tergolong ovipar dengan telur bercangkang.nReptilia mencakup tiga ordo besar yaitu
  • Chelonia atau Testudines (reptilia bercangkang),
  • Squamata atau Lepidosauria (reptilia dengan kulit bersisik) , dan
  • Crocodilia (bangsa buaya). Bangsa kura-kura mempunyai cangkang (perisai) yang keras disebut dengan karapaks (bagian atas) dan plastron (bagian bawah).
Burung (Aves)
Ciri-ciri khusus kelas Aves adalah seluruh tubuh terlindung bulu, anggota gerak berupa sayap dan kaki, berdarah panas (homoioterm) tidak mempunyai gigi, mulut berupa paruh, berkembang biak dengan bertelur, dan jantung terdiri atas 4 ruang. Aves dikelompokkan menjadi beberapa ordo, yaitu:
  • Casuariformes (bangsa burung berjalan), contohnya kasuari, burung unta.
  • Columbiformes, contohnya burung merpati,
  • Psittaciformes, contohnya alap-alap, elang,
  • Galliformes, contohnya ayam kampung, merak, ayam hutan.
Hewan Menyusui (Mammalia),
Mamalia adalah hewan yang memiliki kelenjar susu (betina) yang berfungsi untuk menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Hewan Mammalia pada umumnya adalah hewan yang berdarah panas dan bereproduksi secara kawin. Hewan Menyusui atau mammalia ini ada yang hidup di darat dan ada juga hidup di air. Contoh Hewan Mammalia yang hidup di darat seperti Sapi, Domba, Monyet, Rusa, Kuda dan Gajah. Sedangkan Hewan Mammalia yang habitatnya di air seperti Paus, Lumba-lumba dan Duyung

2.2   Hewan Tingkat Rendah (invertebrata)
Semua hewan yang tidak memiliki tulang belakang dikelompokkan dalam Invertebrata (avertebrata). Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel (uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek.
Perkembangan embrio hewan metazoa melalui tahap tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan sistem sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda beda, makin tinggi tingkatannya semakin komplek struktur dan sistem tubuhnya.  95% jenis hewan di dunia tergolong invertebrata, invertebrata dikelompokkan menjadi banyak filum :
a)      Filum protozoa
b)      Filum porifera
c)      Filum coelenterate
d)     Filum platyhelminthes
e)      Filum nemathelminthes
f)       Filum annelid
g)      Filum arthropoda
h)      Filum mollusca
i)        Filum echinodermata

A.       Filum Protozoa (hewan bersel satu)
Kata protozoa berasal dari bahasa latin protos yang berarti awal dan zoon yang berarti binatang. Jadi protozoa adalah filum hewan yang paling awal atau rendah. Karena struktur tubuhnya paling sederhana yaitu tersusun atas satu sel.
CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA
a)        Terdiri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri dari 1 sel
b)        Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai alat-alat tubuh
Misal :  Flagella  misal pada  euglena, valrax.
 Bulu getar  misal pada paramecium
Vacuola berdenyut,  pada paramaecium
                         Vacuola makanan,  pada amoeba             


c)        Perkembangbiakan
ü  Asexuil
Misal :
- pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1menjadi 2)
            - pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
            - membentuk pucuk / tunas

ü  Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang khusus (ovum dan sperma) maka perkawinannya disebut konjugasi.
d)       Tempat hidup
ü  Bebas di semua tempat
Misal :
- permukaan air baik tawar / asin
           - dalam air
ü  Comensal
Ialah hidup bersama yang satu mendapat keuntungan dan yang satu tidak dirugikan
ü  Simbiose
ü  Parasit
adalah yang satu untung yang satu rugi
Misal :   
Amoeba desentri
          Amoeba Spirochaeta

e)        Cara Makan
ü  Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya (mulut semu)
ü  Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan)
ü  Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
ü  Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast dalam tubuhnya
ü  Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d.

KELAS PROTOZOA 
1)      Rhizopoda (hewan berpori)
Ciri khas hewan ini bergerak dengan kaki semua atau pseudopodia. Kaki semu tersebut berasal dari penonjolan-penonjolan plasma. Contoh hewan yang bergerak dengan kaki semu, antara lain:
a)      Amoeba
Kata amoeba berarti tidak memiliki bentuk tubuh yang tetap. Amoeba ada yang hidup bebas dan ada pula yang hidupnya di dalam tubuh manusia, yang disebut entamoeba contohnya adalah entamoeba dysenteriae yang dapat menyebabkan penyakit disentri. Amoeba yang hidup di luar tubuh manusia disebut ektoamoeba contohnya adalah amoeba proteus.
b)      Entamoeba dysentriae
Hewan ini hidup di dalam usus besar manusia dan dapat menyebabkan penyakit disentri amoeba.
c)      Entamoeba coli
Hewan ini hidup di dalam usus tebal atau kolon manusia. Dia menguntungkan manusia karena membantu membusukkan sisa makanan dan membantu pembentukan vitamin K.
d)     Foraminifera
Tubuh hewan ini dilindungi oleh cangkok dari zat kapur.

2)      Flagellata
Hewan ini mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk atau flagellum
3)      Cilliata
Hewan ini mempunyai alat gerak berupa bulu getar atai cicilia.
4)      Sprozoa
Sprozoa berarti hewan berspora. Disebut demikian karena suatu tahap dari daur hidup hewan ini membentuk spora atau benih. Berbeda dengan kelas lain dari protozoa, sprozoa merupakan satu-satunya kelas yang tidak mempunyai alat gerak dan hidup parasit.

B.       Filum Porifera (berpori)
Porifera merupakan hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana. Umumnya h    anya hidup di air laut dan hanya sedikit yang hidup di air tawar.
CIRI-CIRI UMUM PORIFERA
a)        Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
ü  Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
ü  Belum mempunyai sistem saraf
ü  Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
ü  Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
ü  Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
b)   Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
c)        Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
ü  Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
ü  Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
d)       Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal  dari :
ü   Kapur (Ca CO3)
ü   Silicat (H9 Si3O2)
ü   Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
e)        Tempat hidup
ü  Dilaut (kebanyakan)
ü  Air tawar (beberapa)
KELAS PORIFERA
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
ü  Class Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
ü  Class Hexactinellida
Ordo : Hyelonema
ü  Class Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
ü  Tipe Ascon
Tanda-tanda :
-          Dinding tubuh tipis
-          Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel (rongga tubuh bagian tengah)
-          Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.

ü  Tipe Sycon
Tanda-tanda :
-          Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
-          Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga membentuk :
ü  Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle)
ü  Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.
-          Prosophyle, adalah lubang dimana air mulai masuk
-          Apophyle, adalah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.

ü  Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).


C.       Filum Coelenterata (hewan berongga)
Coelenterate hidup di laut dan di air tawar. Tubuhnya berogga dan bersifat radial simetri artinya tubuh coelenterate mempunyai banyak bidang simetri. Coelenterate memiliki 2 bentuk bentuk tubuh yaotu polip dan medusa. Polip adalah tubuh coelenterate yang menetap atau menempel pada tempat hidupnya. Medusa adalah bentuk tubuh coelenterate yang menyerupai payung dan hidup bebas melayang dalam air.

D.       Filum platyhelminthes (Cacing Pipih)
Bentuk tubuh platyhelminthes pipih, tidak mempunyai rongga badan dan anus, tetapi mempunyai satu lubang yaitu mulut.
1.       Cacing getar (turbellaria)
Seluruh spesies anggota cacing getar hidup di kolam, di sungai, dan tanah lembab. Contoh : planaria.
2.      Cacing hisap (trematoda)
Cacing hisap hidup berparasit pada manusia dan vertebrata. Pada kepala terdapat dua alat hisap yang berfungsi untuk melekatkan diri pada inangnya. Contoh : cacing hati.
3.      Cacing pita (Cestoda)
Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia. Cacing ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua). Contoh : taenia saginata

E.        Filum nemathelminthes (cacing gilig)
Cacing gilig tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen. Permukaan tubuhnya berlapiskan kutikula, dan di bawahnya terdapat serabut otot memanjang. Disini tidak ada otot melingkar. Contoh cacing perut, cacing tambang, cacing kremi, cacing gelang

F.        Filum annelid (cacing gelang)
Tubuh cacing beruas-ruas, tersusun seperti cincin atau gelang. Tiap segmen disebut somit. Mempunyai mulut di bagian depan dan dubur di bagian belakang tubuhnya. Contoh : cacing berambut dan cacing penghisap darah.

G.       Filum arthropoda (hewan berbuku-buku)
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku. Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala, dada dan perut. Pada kepala telah ditemukan alat indera seperti antenna yang peka terhadap sentuhan, panas, suara dan bau-bauan.
Klasifikasi arthropoda yaitu :
1.      Serangga (insecta)
2.      Udang-udangan (crustaceae)
3.      Laba-laba (arachonoidea)
4.      Lipan (Chilopoda)
5.      Luing/kaki seribu (Diplopoda)

H.       Filum Mollusca (hewan lunak)
Mollusca mempunyai tubuh lunak yang mengandung kelenjar lender dan terbungkus oleh mantel. Tubuh mollusca dilindungi oleh cangkok zat kapur. Klasifikasi hewan lunak yaitu :
1.      Kelas Pelecypoda
Contoh : Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup).

2.      Kelas Gastropoda,
contoh : siput
3.      Kelas Cepalophoda
contoh : gurita, cumi-cumi, dan nautilus.
4.      Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
5.      Kelas Amphineura
contoh : Chilton dan Neopilina.
Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak. Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu.

I.          Filum echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh hewan ini diselimuti oleh kulit yang berduri-duri kecil. Hewan ini mempunyai alat-alat sebagai berikut:
1.      Alat gerak, kaki ambulakral merupakan pipa atau tabung yang dilengkapi dengan alat penghisap.
2.      System saraf, berbentuk cincin yeng bercabang menyebar ke seluruh tubuh.
3.      Alat pencernaan, mulut, usus, anus.
4.      Pernapasan, insang tersebar di seluruh permukaan tubuh.
5.      Pembiakan, secara generative alat kelamin jantan dan berina terpisah.
6.      Regenerasi, echinodermata mempunyai kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang terputus.
   Klasifikasi echinodermata yaitu :
1.      Bintang laut (asteroidean)
2.      Landak laut (echinoidea)
3.      Bintang ular (ophiuroidea)
4.      Lilia laut (crinoidea)
5.      Tripang (holothuroidea)


















BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Jadi yang disebut dengan avertebrata yaitu hewan yang tidak bertulang belakang yang biasa disebut hewan tingkat rendah. Yang memiliki 9 filum seperti Filum protozoa, Filum porifera, Filum coelenterate, Filum platyhelminthes, Filum nemathelminthes, Filum annelid, Filum arthropoda, Filum mollusca, dan Filum echinodermata.
Sedangkan vertebrata yaitu hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki tulang belakang, dan memiliki empat klasifikasi seperti kelas pisces (ikan), amphibi, reptile dan aves (burung).

3.2 Saran
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman sekalian.








DAFTAR PUSTAKA


Darkuni, M. Noviar. 2001. Mikrobiologi. Universitas Negeri Malang. Malang.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. JICA. Malang.
Pelczar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.
Saskia, Sinta. 2013. Super Lengkap Biologi. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri, Istamar. 2004. Sains Biologi SMP. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Comments