PENGENALAN GEJALA DAN TANDA PENYAKIT (Tanaman Hortikultura)

PENGENALAN GEJALA DAN TANDA PENYAKIT
(Tanaman Hortikultura)
(Laporan Praktikum Bioekologi Penyakit Tumbuhan)


I.         PENDAHULUAN


1.1.   Latar Belakang

Tanaman hortikultura sangat penting untuk dibudidayakan dan dipelihara, mengingat fungsi tanaman hortikultura sebagai sumber bahan makanan manusia. Dilain sisi, tanaman hortikultura mendapat serangan penyakit dari berbagai patogen, baik virus maupun bakteri. Jika keadaan ini dibiarkan tanpa ada pengelolaan, maka hasil tanaman hortikultura akan semakin turun. Karena itu perlu adanya penanganan dan pemeliharaan tanaman hortikultura dalam pembudidayaannya.

Dalam praktikum ini praktikan dikenalkan dengan beberapa gejala dan tanda-tanda penyakit yang ada pada tanaman hortikultura. Umumnya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus, perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tumbuhan sebagai akibat adanya penyakit. Selain itu beberapa penyakit berbeda menunjukkan gejala yang sama, sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan pasti. Maka, selain memperhatikan gejala kita harus memeperhatikan tanda dari penyakit. Serangan hama dan penyakit jika tidak dikelola dengan tepat maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem.

Hortikultura adalah kebun yang bercocok tanam berbagai jenis tanaman sayur-sayuran, buah – buahan atau tanaman hias. Tanaman Hortikurtura memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai Sumber bahan makanan, Hiasan/keindahan, dan juga Pekerjaan. Hortikultura terbagi atas empat bagian yaitu Sayur-sayuran, Buah-buahan, tanaman Hias, dan tanaman obat. Ilmu hortikultura berhubungan erat dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti teknik budidaya tanaman, mekanisasi, tanah dan pemupukan, ilmu cuaca, dan sebagainya. Untuk mengetahui gejala maupun tanda penyakit yang menyerang tanaman yang tergolong hortikultura.
1.2.   Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.        Mengetahui jenis penyakit penting tanaman hotikultura
2.        Mengetahui gejala dan tanda penyakit






II.      METODOLOGI PRAKTIKUM


2.1 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, mikroskop majemuk, kaca preparat, jerum pentul, dan pipet tetes.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu air dan bagian tanaman yang menunjukkan gejala baik preparat ataupun foto.


2.2 Cara Kerja

Adapun cara kerja yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Pengamatan makroskopis
1. Diamati dan digambar gejala penyakit tanaman yang ada.
2. Ditulis nama penyakit dan patogen penyebabnya.

b. Pengamatan mikroskopis
1. Diamati gejala penyakit di bawah mikroskop.
2. Diteteskan di atas bagian tanaman yang bergejala lalu dikorek dengan menggunakan jarum, kemudain air/suspensi tersebut diambil menggunakan pipet tetes.
3. Diletakkan di atas kaca preparat suspensi tersebut lalu ditutup dengan cover glass lalu diamati di bawah mikroskop.
4. Diamati bentuk spora atau hifa.
5. Digambar/difoto.






III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pecobaan

Adapun data yang telah didapat dari praktikum ini adalah sebagai berikut

No.
Gambar
Tanaman yang Diamati
Tipe/ jenis gejala
Penyebab penyakit
1.



Layu Bakteri Pada Tomat
Layu pada daun muda, nekrosis pada daun tua
Penyebab penyakitnya yaitu Ralstonia solanacearum
2.




Penyakit Kerdil Pada Pisang
Tanaman kerdil, daun tidak sesuai atau tidak proporsional
Penyebab penyakitnya yaitu Banana bunchy top virus (BBTV)
3.

Penyakit Antraknosa pada cabai
Bitik kecil kehitaman dan melebar serta berlekuk pada buah
Penyebab penyakitnya yaitu Colletotrichum capsici
4.

Penyakit Antraknosa pada cabai
Bintik kecil cenderung oranye, melebar dan berlekuk pada buah, bagian tengah nekrosis
Penyebab penyakitnya yaitu Colletotrichum gloesporiodes
5.

Spora Colletotrichum capsici
Bentuk dari spora yaitu bulan sabit
Penyebab penyakitnya yaitu Colletotrichum capsici
6.

Spora Colletotrichum gloesporiodes
Bentuk dari spora yaitu seperti bulir padi
Penyebab penyakitnya yaitu Colletotrichum gloesporiodes
7.



Bercak Daun Cercospora Pada Pisang
Bintik bintik memanjang berwarna kecoklatan, klorosis dan nekrosis.
Penyebab penyakitnya yaitu Cercospora musicola
8.




Bercak Daun Cordana Pada Pisang
Bercak bulat berwarna coklat mulai dari tepi daun Klorosis dan nekrosis.
Penyebab penyakitnya yaitu C. musae
9.

Busuk hati pada nanas
Nekrosis pada bagian ujung, pangkal daun membusuk dan Daun klorosis.
Penyebab penyakitnya yaitu Phytophtora sp.

3.2. Pembahasan

Gejala dan penyebab penyakit pada tanaman adalah salah satu komponen penting yang harus diketahui petani, karena penyakit pada tumbuhan berpengaruh penting terhadap pertumbuhan tanaman serta hasil akhir dari tumbuhan tersebut, saat ini pada tanaman khususnya tanaman hortikultura sudah mulai terserang penyakit-penyakit yang membahayakan baik pertumbuhan, perkembangan maupun hasil akhir tanaman itu sendiri.


1.        Layu Bakteri Pada Tomat

Bakteri Pseudomonas solanacearum adalah Penyebab penyakit layu bakteri pada tomat. Gejala awalnya ditandai dengan layunya daun muda yang terjadi secara tiba-tiba, sehingga menjadi satu akibat kematian tanaman tomat dalam beberapa hari kemudian. Gejala yang paling khas dari penyakit ini dapat dikenali dari potongan batang yang sesudah terserang penyakit yang akan terlihat berkas pembuluhnya yang berwarna coklat (Pracaya, 2007).

2.        Penyakit Kerdil pada Pisang

Kerdil pisang atau yang dikenal sebagai bunchy top virus penyakit ini disebabkan oleh vektor pentatonia negronervosa tanaman yang terserang penyakit ini emiliki ciri ciri daun yang tegak tetapi lebih pendek dan permukaan daun lebih sempit, daunya menguning dan dibagian tepinya alan dominan kering berwarna kecoklatan. Pada akhirnya akan mengering dan akhirnya rapuh tau patah.
Penyakit Kerdil pisang dipencarkan oleh bahan tanaman dan kutu daun, Pentalonia nigronervosa. Penyakit tidak dapat menular dengan parang atau dengan cairan tanaman sakit. Tanaman inang lain adalah pisang liar dari spesies Heliconia (Triharso. 1996).

3.        Antraknosa pada cabai (Colletrotrichum capsici)

Antraknosa pada cabai yang menimbulkan gejala bintik bintik pada buah cabai, hitam dibagian tengahnya, awalnya bintik berwarna kuning lalu kemudian membesar dan memanjang dibagian tengahnya. Penyakit ini disebabkan oleh jamur colletotricum capsici jamur ini struktur tubuhnya kecil dan hidup sebagai parasi obligat, memiliki konodia yang berwarna abu-abu keputihan bentuknya melengkung seperti bulan sabit, pada jamur ini konodium menyebar dikarenakan oleh angin. Gejala yang tampak terjadi pada buah yang matang. Buah yang masak ada yang menjadi kecil, terdapat cekungan melingkar hingga 30 mm. Pusat luka menjadi berwarna coklat, dengan jaringan di sekitarnya berwarna lebih ringan mengelilingi pusat luka membentuk cincin konsentris.
Colletrotrichum capsici. Pada awalnya cendawan pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji, lalu cendawan menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Cendawan menyerang daun dan batang, kelak dapat menginfeksi buah - buah. Cendawan hanya sedikit sekali mengganggu tanaman yang sedang tumbuh, tetapi memakai tanaman ini untuk bertahan sampai terbentuknya buah hijau. Selain itu cendawan dapat mempertahankan diri dalam sisa - sisa tanaman sakit. Seterusnya konidium disebarkan oleh angin (Semangun, 1996).

4.        Antraknosa pada cabai (Colletotrichum gloeosporioides)

Jamur Colletotrichum gleosporioides merupakan salah satu jamur yang menyebabkan penyakit pada beberapa tanaman inang, baik pada fase pembibitan, budidaya dan pada fase pasca panen. Dalam cuaca yang lembap dengan massa spora yang lunak menyebabkan spora mudah tersebar hinggga jarak yang sangat jauh dengan bantuan angin dan aliran air, diketahui pada daerah perkebunan karet di dataran tinggi atau daerah perkebunan yang memiliki tingkat curah hujan yang tinggi dan memiliki tingkat kelembapan yang tinggi merupakan kondisi lingkunyan yang sangat disukai oleh jamur Colletotrichum  gloeoeosporioides sehingga serangan yang ditimbulkan oleh jamur ini meningkat tajam, selain itu jarak tanam yang terlalu rapat, daerah perkebunan yang terletak di lembah, di rawa-rawa atau daerah yang populasi gulmanya tidak dikendalikan termasuk lingkungan ciri-ciri yang dapat dikenali akibat serangan cendawan ini adalah buah yang terserang terlihat bintik-bintik kecil berwarna kehitaman dan berlekuk. Bintik-bintik ini pada bagian tepi berwarna kuning, membesar dan memanjang. Ketika di amati menggunakan mikroskop maka bentuk dari pathogen ini seperti tabung (Agrios,1996).



5.        Layu bakteri pisang

Selanjutnya adalah penyakit layu bakteri pada pisang  penyakit ini disebabkan oleh bakteri pseudomonas solanacearum bakteri ini dapat bertahan lama didalam tanah, dan sampai saat ini belum ada faietas yang mampu bertahan hidup dengan penyakit ini. Gejalan pada tanamanya daun menjadi menguning jika batang pisang di belah maka akan mengeluarkan lendir berwarna putih kecoklatan. Daun muda akan menguning, tangkai buah pisang akan berubah warna menjdi kuning.
Dalam siklus hidupnya, bakteri Pseudomonas solanacearum dapat bertahan dalam tanah, kemudian dapat terbawa oleh tanah yang dihanyutkan air. Dari dalam tanah, bakteri ini dapat menginfeksi akar-akar pisang dan batang pisang melalui luka-luka (Semangun, 1990).

6.        Busuk Hati Tanaman Nanas

Phytophthora cinnamomi adalah penyebab dari Penyakit ini. Gejalanya yaitu pada daun terjadi perubahan warna menjadi hijau belang-belang kuning dan ujungnya nekrotis. Daun-daun muda bila dicabut pagian pangkalnya akan terlihat membusuk dengan bau busuk dan warna coklat. Pembusukan terjadi pada daerah perakaran. Hal ini dapat menyebabkan tanaman menjadi mati (Sinaga, 2006).







VI. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.    Penyakit penting pada tanaman hortikultura yaitu kerdil pada pisang, layu bakteri pisang, antraknosa pada cabai, dan busuk hati nanas.
2.    Gejala dan tanda penyakit pada tanaman ini biasanya nekrosis dan klorosis







DAFTAR PUSTAKA


Agrios N. George. 1995. Ilmu Penyakit Tanaman . Terjemahan dari Plant Pathology. Ir. Munzir Busnia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar swadaya. Jakarta.

Semangun, H. 1996. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

            , H. 1990. Penyakit-Penyakit Tanaman Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sinaga, Meity Suradji. 2006. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Triharso. 1996. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.




Comments